Dalam dunia modern saat ini, gawai seperti ponsel dan tablet sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari anak-anak. Mereka menggunakannya untuk belajar, bermain, bahkan berinteraksi dengan teman-temannya. Namun, penggunaan layar digital yang berlebihan dapat memengaruhi kesehatan mata anak jika tidak diatur dengan baik.

Salah satu faktor utama yang perlu diperhatikan adalah durasi penggunaan layar. Dokter mata merekomendasikan agar anak-anak usia sekolah tidak menatap layar lebih dari 2 jam sehari di luar waktu belajar daring. Selain itu, penting juga untuk menerapkan aturan 20-20-20, yaitu setiap 20 menit menatap layar, anak harus melihat objek berjarak 20 kaki selama 20 detik.

Pencahayaan juga berperan besar. Gunakan gawai di ruangan yang cukup terang dan hindari menatap layar di tempat gelap karena hal ini dapat membuat mata cepat lelah. Kecerahan layar sebaiknya diatur agar tidak terlalu silau, disesuaikan dengan kondisi pencahayaan sekitar.

Orang tua juga dapat melatih anak untuk menjaga jarak pandang yang aman, sekitar 40–50 cm dari layar tablet atau komputer. Mengajarkan anak untuk tidak menatap layar sambil berbaring juga penting karena dapat meningkatkan ketegangan mata.

Akhirnya, libatkan anak dalam aktivitas non-digital, seperti menggambar, membaca buku fisik, atau bermain di luar ruangan. Keseimbangan antara waktu layar dan aktivitas alami akan membantu menjaga penglihatan anak tetap sehat dan tajam.