Di era digital, tantangan terbesar bagi orang tua adalah menemukan keseimbangan antara penggunaan teknologi dan aktivitas fisik anak. Walaupun gawai memiliki manfaat besar untuk pendidikan dan hiburan, terlalu banyak waktu di depan layar dapat mengurangi waktu bermain aktif dan interaksi sosial langsung yang penting untuk tumbuh kembang anak.

Salah satu strategi yang efektif adalah menetapkan jadwal harian yang seimbang. Misalnya, setelah satu jam menggunakan gawai untuk belajar, anak bisa melakukan aktivitas fisik seperti bersepeda, menari, atau sekadar berjalan di taman. Kegiatan di luar ruangan tidak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga membantu mata beristirahat dari fokus jarak dekat yang terus-menerus.

Selain itu, libatkan anak dalam kegiatan keluarga tanpa gawai, seperti memasak bersama, membaca buku, atau berkebun. Aktivitas semacam ini memperkuat hubungan emosional dan membantu anak memahami bahwa kebahagiaan tidak hanya datang dari layar digital.

Penting juga bagi orang tua untuk menjadi teladan digital yang baik. Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua, jadi jika mereka melihat orang tua menggunakan ponsel secara bijak, mereka pun akan belajar mengatur diri sendiri.

Dengan pendekatan yang konsisten, penggunaan gawai dapat menjadi bagian positif dari kehidupan anak tanpa mengorbankan kesehatan mata maupun keseimbangan mental. Dunia digital akan selalu ada, tetapi kebijaksanaan dalam menggunakannya adalah kunci untuk masa depan yang lebih sehat dan bahagia bagi anak-anak.